Sulitnya Mencari Informasi Caleg di Pemilu 2019

Rendy B. Junior
4 min readApr 19, 2019

Belum ada informasi resmi tentang berapa persentase partisipasi masyarakat di Pemilu 2019. Beberapa pihak menyebutkan partisipasi di beberapa daerah mencapai 80 persen. Saya pun merasakan antusiasme dari teman sejawat dan sanak saudara. Mereka begitu bersemangat menyuarakan pilihannya.

Terbawa dengan semangat dan antusiasme yang begitu menggebu, saya memutuskan untuk melakukan riset dengan baik sebelum menentukan pilihan saya. Dalam tulisan ini, saya batasi pembahasan untuk calon legislatif saja.

Apa Sajakah Pertimbangkan untuk Memilih Caleg?

Seperti dunia profesional pada umumnya. Saat mewawancarai kandidat, kita perlu mengecek apakah kandidat memiliki ilmu dan keterampilan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Apakah secara personal orangnya baik. Apa alasan dia apply ke perusahaan kita, mungkin terkait dengan apa tujuan hidupnya.

Begitu juga caleg. Sama saja. Hanya kita perlu secara aktif mencari informasinya sendiri.

Bagi saya, ada beberapa pertimbangan utama:

  • Capable. Memiliki skill yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugas legislatif itu ada tiga: 1) membuat undang-undang atau perda, 2) mengawasi pelaksanaannya, dan 3) menetapkan anggaran.
  • Orang baik. Sangat subjektif, mungkin salah satu yang penting adalah tidak pernah tersangkut kasus korupsi.
  • Punya tujuan yang jelas dan baik. Apa sih yang akan dia perjuangkan. Statement of purpose-nya apakah sejalan dengan apa yang kita pedulikan. Biasa dituangkan dalam “visi dan misi” baik individu maupun partai-nya.

Nah sekarang di mana saya bisa mendapatkan informasi di atas untuk membuat informed decision?

Sayangnya kita tidak bisa mendapatkan informasi ini dari baliho yang bertebar di jalanan…

Situs KPU sebagai Sumber Informasi Resmi

Saya mulai dengan mengakses situs resmi KPU. Di sana, kita bisa memilih dapil kita untuk kemudian dihantarkan ke daftar calon legislatif yang ditampilkan dalam bentuk tabel.

https://infopemilu.kpu.go.id/

Namun sayangnya situsnya seringkali down atau tidak bisa diakses. Selain itu, ternyata banyak caleg yang tidak bersedia untuk ditampilkan riwayat hidupnya. Ada beberapa juga yang bersedia ditampilkan namun tidak bisa diunduh. Karena kesulitan akhirnya saya membuat program sederhana untuk mengunduh pdf riwayat hidup supaya bisa saya klik satu per satu.

Dari analisis dokumen riwayat hidup hampir semua caleg di dapil saya yang bersedia diunduh, berikut ada beberapa pengamatan saya:

  • Banyak yang mengosongkan riwayat hidupnya atau mengisinya asal-asalan :(
  • Visi dan misi banyak diisi asal-asalan
  • KPU harusnya menyediakan tabel terpisah untuk caleg menaruh pengalaman-pengalaman relevan yang bukan riwayat pendidikan, seperti misalnya pengalaman menjadi relawan atau semacamnya.

Hal ini secara tidak langsung memudahkan saya karena saya bisa dengan mudah mengeliminasi banyak calon. :P

JariUngu.com dengan fitur Saring-nya

Setelah tanya kanan-kiri untuk sumber informasi alternatif, saya disarankan teman untuk mencari ke https://jariungu.com/. Saya senang sekali dengan fitur saring caleg. Saya bisa menyaring caleg DPR RI dapil saya dengan spesifikasi tertentu.

Seperti dilihat pada gambar di atas, saya bisa menyaring semua yang tidak pernah tersangkut tipikor, bersedia riwayat hidupnya dilihat, dan bukan anggota hak angket KPK. Kalau tidak bersedia latar belakangnya dilihat, saya malah curiga. Kemudian saya juga tidak mau memilih orang yang pernah tersangkut atau coba melemahkan KPK.

Namun sayang… Fitur yang sama tidak bekerja untuk DPRD Provinsi dan Kabupaten. Selain itu informasi yang disajikan terbatas sekali.

Googling pun Tak Cukup

Caleg yang tersisa setelah penyaringan awal masih cukup banyak. Akhirnya saya coba googling satu-satu untuk mencari apa saja yang pernah dilakukan caleg tersebut. Syukur-syukur kalau calegnya niat sampai bikin website sendiri.

Namun di sini pun saya kesulitan. Terutama untuk caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Selain namanya banyak yang cukup umum sehingga hasil pencariannya bukan terkait caleg tersebut, banyak juga yang tidak ada track record sama sekali di dunia maya.

Apa yang Bisa Kita Perbaiki?

Bagi para caleg yang terhormat, yakinkan pemilihmu bukan dengan baliho di setiap sepuluh meter. Cantumkan apa yang hendak kau perjuangkan. Cantumkan mengapa kami harus yakin bahwa Anda bisa menjalankan tugas dengan baik.

Teruntuk KPU yang terhormat, berikan wadah informasi yang lebih baik bagi caleg dan pemilih. Berikan petunjuk pengisian dan golden example riwayat hidup yang baik. Saya tidak peduli caleg ABC sekolah SD di mana.

Kepada pemilih yang terhormat, sekarang pemilu sudah lewat. Mari kita awasi bagaimana para jagoan kita beraksi memperjuangkan rakyat. Kritis kepada apa yang mereka putuskan atau lakukan bukanlah hal yang tabu.

Semoga pemilihan ke depannya jauh lebih baik lagi.

P.S. Saya jadi kepikiran untuk coba kontribusi di masalah ini pada pemilihan yang akan datang… :)

--

--